Setelah event selesai 25 Oktober kemarin, dan dengan segala keseruan dan kesibukan saya pada seminggu ini, akhirnya saya bisa post update dari Road to Jakmar 2015 dengan hari-H nya sendiri
Latihan 5 bulan pun akhirnya harus dibuktikan, dan 25 Oktober adalah saatnya. Race Pack untuk Jakmar saya ambil pada hari pertama pengambilan Race pack nya di Balai Kartini. Dokumen yang diperlukan sudah saya siapkan sejak jauh hari, surat keterangan dokter pun saya bikin di Site Clinic tempat kerja di Papua saja...beres deh...
Berhubung saya datang pagi, keramaian dan antrian yang setelahnya saya dengar dari teman-teman ngga saya alami. Pengambilan BIB nya juga unik karena antrian nomor dan kaos dibedakan. Mungkin ini untuk menghindari potensi orang ngantri gara-gara milih atau nanya soal kaos, karena seperti yang sudah dijelaskan di website nya, pada saat pembagian kaos, warna tidak bisa milih dan size sesuai dengan pendaftaran. Saya sendiri dapat kaos warna biru...warna JakMar banget dan warnanya pun ngga terlalu mencolok kaya warna merahnya.
BIB 21483 pun di tangan. Sempat juga ketemuan dengan beberapa rekan dari group Kaskus Runner, namun karena waktu dan keperluan lain, saya pun ngga lama-lama disana. Oiya, disana kebetulan digelar juga event Sport Expo yang dihadiri beberapa tennant / brand seperti Adidas, Garmin, dan toko Suka Outdoor. Disini saya akhirnya membeli GU Gel dan kaos kaki Balega (one of my favourite so far..) buat race day nanti.
Selesai urusan BIB, selanjutnya ya persiapan peralatan perang...hehehe.. lebay ah.. Ngga lah, ngga segitunya. Honestly, dalam urusan berlari, saya termasuk orang yang minimalis. So far kurang berminat sama yang namanya botol minuman, topi, apalagi sampe pake hydration vest.. its a no no no...Celana pun lebih suka pakai yang kalo kata orang,
celana gemes yang pendek.. Untuk kaos, berhubung kaos JakMar saya dapat H-3, kayanya udah ngga sempet lagi kalau mau dipakai untuk menghindari potensi
nipple chaffing pas hari-H. Dengan pertimbangan ini, saya pun akhirnya putuskan buat pakai singlet Indorunners aja, pertimbangan lain, biar para tukang jepret mau motret saya karena dikira member Indorunners..hahahaa
Ini list nya:
1. Tech Singlet NB IndoRunners
2. Celana Adidas Climacool (ngga jadi pakai NB di foto karena takut paha lecet...)
3. Kaos kaki Balega Ultralight No-Show
4. Saucony Type A6
5. Kacamata hitam Oakley made in Blok M (tapi ini pakai lensa minus lho...)
6. Spibelt Tokolari
7. Garmin FR225
8. GU Gel 2 bungkus
Hari Sabtu saya luangkan buat rileks sama istri sambil menginap di hotel dekat Monas. Carbo loading pun dilakukan di Pizza Hut dekat hotel dan lumayan mengenyangkan perut lah. Dari booklet yang didapat dari race pack dan update di web Jakarta Marathon nya, Race Camp atau area Start sudah bisa diakses 2 jam sebelum start alias jam 3 pagi. Berhubung monas hanya sejarak jalan 10 menit, saya pun memutuskan buat tiba di Monas jam 3:30an saja lah. Jadi masih ada spare 1 jam lebih buat warm up atau jaga-jaga kalau ada kendala. Setelah tidur yang cukup, alarm pun sukses membangunkan saya jam 3an. Mandi air hangat dan segera berpakaian sambil memastikan kembali ngga ada yang ketinggalan, saya pun jalan ke Monas. Di perjalanan, jujur saya agak-agak takut kalau kaos saya ini menimbulkan masalah dan tidak boleh masuk, walaupun kalau kata temen-temen ngga pernah ada masalah koq soal kaos, yang penting BIB jangan ketinggalan.
3:30
Tiba di Monas, ternyata lokasi masih sepi! bahkan kita belom bisa masuk ke area start. Yang begini nih dalam hati saya sangat disayangkan. ketika hampir jam 4, gate pun baru dibuka. Saya pun segera masuk dan menuju ke garis start. Di garis start, para Marshall sudah berbaris dengan membawa sign untuk memisahkan barisan Full Marathon, Half Marathon, 10K dan 5K. Segera saya melakukan dynamic warm up dan beberapa pemanasan lain.
4:45
15 menit menjelang jam 5, para pelari sudah mulai memenuhi kotak-kotak start masing-masing kategori. Saya pun segera berbaris di kotak Half Marathon. Yang menjadi MC di acara tersebut adalah Melanie Putria dan seorang cowo yang namanya ngga disebut-sebut juga sampai start dimulai. Seperti biasa, ritual yang wajib dilakukan pada event lari adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dan sekali lagi disayangkan, musik pengiringnya ngga nyala! Jadilah saya dan belasan ribu peserta lainnya ber-accapella ria.. yah tetap lah lagu kebangsaan kita ini memang memanaskan suasana saat itu juga
5:00
Kategori Full Marathon dilepas! Disini adrenaline makin meningkat.. this is it.. its on...its on, saya ulang kalimat tersebut untuk menyemangati diri. Tidak sampai 10 menit setelah kategori FM dilepas, kami pun segera di-count down...
START !
Bergerak diantara kerumunan orang yang malah sibuk
selfie di depan garis start bukanlah hal yang menyenangkan. Yang pasti, setiap beberapa saat, saya melirik ke jam untuk memastikan saya tidak overspeeding, sebuah fenomena yang umum terjadi saat perlombaan dimulai. Pace terlihat di angka kisaran 5:30 - 5:45 min/km, saya pun membandingkan dengan effort yang saya keluarkan dan saat itu pun enteng sekali. Walaupun di KM awal saya tidak berniat untuk lebih cepat, sekalian untuk memanaskan badan dulu, paling tidak di 2 KM pertama
KM 1 - 7
Rentang 7 km ini adalah dari garis start, menyusuri jalan Gajah Mada hingga ke Jembatan di Kota Tua alias Museum Fatahillah. Disini cuaca masih sangat bersahabat, dan jalanannya relatif turunan sehingga pace bisa dijaga dengan baik. Effort easy-medium masih bisa saya jaga disini. Beberapa adrenaline booster saat itu adalah sewaktu beberapa pelari elite 10K dengan mudahnya melewati rombongan peserta HM. Jalanan saat itu masih sepi, walaupun polisi tampak mulai kerepotan mengatur beberapa persimpangan yang mulai dipenuhi antrial mobil.
So far, great start lah untuk first one-third ini, disini pun saya melewati Pacer 2:00 untuk HM...wow... di tangan nih sub-2 pikir saya!
KM 8 - 14
Arah balik dari Kota Tua hingga sekitaran Masjid Istiqlal ini agak lumayan effortnya, karena kebalikan dari arah sebelumnya, jalanannya agak menanjak. Saya berusaha tetap menjaga cadence dan stride agar ngga terlalu membuang tenaga. Setiap Water Station yang ada tidak pernah saya lewatkan untuk rehidrasi. Yang agak disesalkan adalah proporsi Pocari Sweat dengan air mineral malah banyakan Pocari-nya. Memang mereka sponsor sih, cuma kebanyakan pelari lain pun jadinya rebutan air putih begitu WS-nya menyediakan.
Di depan Halte Busway Harmoni menuju Juanda, effort mulai berasa medium. Walaupun napas masih terkontrol tapi kaki mulai agar panas juga. Area Calf yang saya khawatirkan menegang, so far masih belum menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Di rentang ini panitia sudah mulai menyediakan sponge berisi air dingin, tepat sekali yang saya butuhkan, langsung saya basahi leher dan punggung saya...brrrrrr... segar lagi rasanya. Setelah Istiqlal pun saya melewati seorang teman saya yang mengambil FM.
KM 15 - 21
The hell miles.... secara garis besar, rute nya sederhana aja, Monas puter balik di Bunderan HI dan balik ke Monas. Tapi iniiii...rasanya kaya ngga selesai-selesai! Seperti training saya sebelumnya, KM ini belum pernah saya lakukan, walaupun dalam sesi long run. Dan jujur, mental lumayan goyang.. antara ngga pede, sama emosi karena sudah berasa dekat finish.. Kaki pun jadi terasa
wasted banget.
Kondisi ini makin diperparah dengan kehadiran
side stich..! Sepertinya saya terlalu banyak minum Pocari ini..terpaksa saya turunkan pace sampai ke 6:30, dengan pertimbangan toh tadi sudah 2/3 rute saya diatas average pace. Setelah side stich mereda, saya pun berusaha menaikkan pace lagi, untungnya di KM akhir ini banyak sekali klub dan komunitas lari yang menjadi sukarela dan menyemangati kita. Beberapa kali mental teriak untuk jalan sebentar, namun tidak saya hiraukan. Ini adalah perjuangan kaki yang mulai lelah dan mental melewati KM akhir. Yang saya dahulukan adalah menenangkan mental saya, mencoba rileks, menikmati pemandangan & keramaian sekitar, which is worked well.
The final stretch, Monas sudah kelihatan, saya pun maksimalkan tenaga yang ada, sambil tetap menjaga agar ngga kebablasan dan collapse..
FINISH...!
Saya pun mempause jam GPS dan sesaat setelahnya tampil rekor Half Marathon baru yaitu 1:59:24!! Belum bisa berpikir jauh, saya segera mengambil pisang dan pocari untuk refreshment, lalu melakukan cold stretching. Calf dan paha saya sudah tegang ngga karuan..hehehee
Sisa hari itu pun saya habiskan dengan istri dan tidak memikirkan JakMar dulu. At least sampai official timing nya keluar.
Yang ditunggu akhirnya direlease, official timing Jakarta marathon saya:
Finish Time 1:59:47
Net Time 1:58:56
Mission accomplished.. training berbulan-bulan terbayar sudah.. Saya berhasil membuktikan kalau manusia bisa menembus batasan dirinya dengan cara yang tepat, dan bagi saya, itu adalah soal berlari.
Jakarta Marathon sudah saya amini sebagai race terakhir untuk 2015. Jadi ini akan menjadi bulan-bulan off season buat saya, dan akan saya manfaatkan untuk bulking dan strengthening fisik saya dulu.
Pain is temporary, pride is forever.