Pages

Saucony Triumph ISO 2

Tuesday, 5 January 2016


Triumph ISO dari Saucony adalah salah satu sepatu favorit saya hingga saat ini. Saya sudah berlari 300Km menggunakan sepatu tersebut sejak pembelian dan merupakan sepatu yang saya gunakan untuk mencetak PB 5K saat Nutrilite Health Run dulu.

Kelebihan Triumph ISO ini bagi saya terletak pada fitur ISOFIT yaitu upper dari sepatunya dibuat seperti "memeluk" sockliner sepatunya, mengingatkan saya pada sepatu Nike Presto jaman dulu. Walaupun tebal, Triumph ISO sangat adem saat dipakai dan rasanya ringan. Dan akhirnya Saucony mengeluarkan juga versi kedua dari Triumph ISO ini.

Kalau dibaca di reviewnya, kelihatanya perbedaannya tidak terlalu signifikan, kali ini Saucony memperkenalkan teknologi EveRun yang juga digunakan pada Kinvara 6. Sepintas sih mirip sama Boost milik Adidas. Saya pribadi sudah cukup puas dengan Triumph ISO yang sudah cukup cushy dan responsive. Dari reviewnya, ISO 2 ini lebih kepada minor update untuk seri Triumph ini. Anyway, colorway nya lebih kalem dari pada yang saya punya siyh, orange-lime.

Silahkan menuju ke web Solereviewnya untuk lebih lengkapnya !



Read more ...

2016 !

Monday, 4 January 2016

Happy new year 2016 !!
Ga kerasa udah ganti taun lagi, 2015 sudah seperti terbang melesat saja..hehe

Sebelumnya, sorry kalau bulan kemarin tidak ada posting apapun disini.. memang di satu sisi, setelah Jakmar di bulan Oktober lalu, saya memutuskan untuk "off-season" dulu hingga akhir tahun. Beberapa event seperti Bajak Jakarta pun tidak saya ikuti. 

2 bulan terakhir ini pun saya putuskan untuk mulai working out untuk ngebentuk badan dulu, karena saat training plan untuk Jakmar kemarin saya cukup banyak menguras energi dan mungkin otot, apalagi pas race day nya. Memang dari sisi berat badan kemarin sempet turun banyak juga bahkan sampai ke angka yang sudah lama tidak saya capai. Setelah berdiskusi dengan beberapa rekan yang sering nge-gym di tempat kerja saya, saya pun mulai kegiatan angkat beban untuk get-in-shape ini, sekalian ngisi waktu off-season ini.

Pagi ini juga iseng buka web Ayo Lari (sebelumnya marilari) dan sudah banyak juga jadwal lomba yang keluar buat 2016 ternyata. Beberapa event yang saya tandain seperti Sentul Half Marathon (Semar), Pocari Sweat Run Jakarta sudah ada tanggal event nya. Nanti saya mau coba cek dengan schedule rotasi kerja dulu, siapa tau ada yang nyangkut buat kita daftarin dan pecahkan PB-nya lagi!

Anyway, kalau nanti posting di blog nya aga menyimpang ke body workout, mohon dimaklumi dulu yaaa..hehee

#marilari


Read more ...

Jakarta Marathon 2015 : Mission accomplished !

Monday, 2 November 2015


Setelah event selesai 25 Oktober kemarin, dan dengan segala keseruan dan kesibukan saya pada seminggu ini, akhirnya saya bisa post update dari Road to Jakmar 2015 dengan hari-H nya sendiri

Latihan 5 bulan pun akhirnya harus dibuktikan, dan 25 Oktober adalah saatnya. Race Pack untuk Jakmar saya ambil pada hari pertama pengambilan Race pack nya di Balai Kartini. Dokumen yang diperlukan sudah saya siapkan sejak jauh hari, surat keterangan dokter pun saya bikin di Site Clinic tempat kerja di Papua saja...beres deh...

Berhubung saya datang pagi, keramaian dan antrian yang setelahnya saya dengar dari teman-teman ngga saya alami. Pengambilan BIB nya juga unik karena antrian nomor dan kaos dibedakan. Mungkin ini untuk menghindari potensi orang ngantri gara-gara milih atau nanya soal kaos, karena seperti yang sudah dijelaskan di website nya, pada saat pembagian kaos, warna tidak bisa milih dan size sesuai dengan pendaftaran. Saya sendiri dapat kaos warna biru...warna JakMar banget dan warnanya pun ngga terlalu mencolok kaya warna merahnya.

BIB 21483 pun di tangan. Sempat juga ketemuan dengan beberapa rekan dari group Kaskus Runner, namun karena waktu dan keperluan lain, saya pun ngga lama-lama disana. Oiya, disana kebetulan digelar juga event Sport Expo yang dihadiri beberapa tennant / brand seperti Adidas, Garmin, dan toko Suka Outdoor. Disini saya akhirnya membeli GU Gel dan kaos kaki Balega (one of my favourite so far..) buat race day nanti.

Selesai urusan BIB, selanjutnya ya persiapan peralatan perang...hehehe.. lebay ah.. Ngga lah, ngga segitunya. Honestly, dalam urusan berlari, saya termasuk orang yang minimalis. So far kurang berminat sama yang namanya botol minuman, topi, apalagi sampe pake hydration vest.. its a no no no...Celana pun lebih suka pakai yang kalo kata orang, celana gemes yang pendek.. Untuk kaos, berhubung kaos JakMar saya dapat H-3, kayanya udah ngga sempet lagi kalau mau dipakai untuk menghindari potensi nipple chaffing pas hari-H. Dengan pertimbangan ini, saya pun akhirnya putuskan buat pakai singlet Indorunners aja, pertimbangan lain, biar para tukang jepret mau motret saya karena dikira member Indorunners..hahahaa

Ini list nya:

1. Tech Singlet NB IndoRunners
2. Celana Adidas Climacool (ngga jadi pakai NB di foto karena takut paha lecet...)
3. Kaos kaki Balega Ultralight No-Show
4. Saucony Type A6
5. Kacamata hitam Oakley made in Blok M (tapi ini pakai lensa minus lho...)
6. Spibelt Tokolari
7. Garmin FR225
8. GU Gel 2 bungkus

Hari Sabtu saya luangkan buat rileks sama istri sambil menginap di hotel dekat Monas. Carbo loading pun dilakukan di Pizza Hut dekat hotel dan lumayan mengenyangkan perut lah. Dari booklet yang didapat dari race pack dan update di web Jakarta Marathon nya, Race Camp atau area Start sudah bisa diakses 2 jam sebelum start alias jam 3 pagi. Berhubung monas hanya sejarak jalan 10 menit, saya pun memutuskan buat tiba di Monas jam 3:30an saja lah. Jadi masih ada spare  1 jam lebih buat warm up atau jaga-jaga kalau ada kendala. Setelah tidur yang cukup, alarm pun sukses membangunkan saya jam 3an. Mandi air hangat dan segera berpakaian sambil memastikan kembali ngga ada yang ketinggalan, saya pun jalan ke Monas. Di perjalanan, jujur saya agak-agak takut kalau kaos saya ini menimbulkan masalah dan tidak boleh masuk, walaupun kalau kata temen-temen ngga pernah ada masalah koq soal kaos, yang penting BIB jangan ketinggalan.

3:30
Tiba di Monas, ternyata lokasi masih sepi! bahkan kita belom bisa masuk ke area start. Yang begini nih dalam hati saya sangat disayangkan. ketika hampir jam 4, gate pun baru dibuka. Saya pun segera masuk dan menuju ke garis start. Di garis start, para Marshall sudah berbaris dengan membawa sign untuk memisahkan barisan Full Marathon, Half Marathon, 10K dan 5K. Segera saya melakukan dynamic warm up dan beberapa pemanasan lain.

4:45
15 menit menjelang jam 5, para pelari sudah mulai memenuhi kotak-kotak start masing-masing kategori. Saya pun segera berbaris di kotak Half Marathon. Yang menjadi MC di acara tersebut adalah Melanie Putria dan seorang cowo yang namanya ngga disebut-sebut juga sampai start dimulai. Seperti biasa, ritual yang wajib dilakukan pada event lari adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dan sekali lagi disayangkan, musik pengiringnya ngga nyala! Jadilah saya dan belasan ribu peserta lainnya ber-accapella ria.. yah tetap lah lagu kebangsaan kita ini memang memanaskan suasana saat itu juga

5:00
Kategori Full Marathon dilepas! Disini adrenaline makin meningkat.. this is it.. its on...its on, saya ulang kalimat tersebut untuk menyemangati diri. Tidak sampai 10 menit setelah kategori FM dilepas, kami pun segera di-count down...

START !

Bergerak diantara kerumunan orang yang malah sibuk selfie di depan garis start bukanlah hal yang menyenangkan. Yang pasti, setiap beberapa saat, saya melirik ke jam untuk memastikan saya tidak overspeeding, sebuah fenomena yang umum terjadi saat perlombaan dimulai. Pace terlihat di angka kisaran 5:30 - 5:45 min/km, saya pun membandingkan dengan effort yang saya keluarkan dan saat itu pun enteng sekali. Walaupun di KM awal saya tidak berniat untuk lebih cepat, sekalian untuk memanaskan badan dulu, paling tidak di 2 KM pertama

KM 1 - 7
Rentang 7 km ini adalah dari garis start, menyusuri jalan Gajah Mada hingga ke Jembatan di Kota Tua alias Museum Fatahillah. Disini cuaca masih sangat bersahabat, dan jalanannya relatif turunan sehingga pace bisa dijaga dengan baik. Effort easy-medium masih bisa saya jaga disini. Beberapa adrenaline booster saat itu adalah sewaktu beberapa pelari elite 10K dengan mudahnya melewati rombongan peserta HM. Jalanan saat itu masih sepi, walaupun polisi tampak mulai kerepotan mengatur beberapa persimpangan yang mulai dipenuhi antrial mobil.

So far, great start lah untuk first one-third ini, disini pun saya melewati Pacer 2:00 untuk HM...wow... di tangan nih sub-2 pikir saya!

KM 8 - 14
Arah balik dari Kota Tua hingga sekitaran Masjid Istiqlal ini agak lumayan effortnya, karena kebalikan dari arah sebelumnya, jalanannya agak menanjak. Saya berusaha tetap menjaga cadence dan stride agar ngga terlalu membuang tenaga. Setiap Water Station yang ada tidak pernah saya lewatkan untuk rehidrasi. Yang agak disesalkan adalah proporsi Pocari Sweat dengan air mineral malah banyakan Pocari-nya. Memang mereka sponsor sih, cuma kebanyakan pelari lain pun jadinya rebutan air putih begitu WS-nya menyediakan.
Di depan Halte Busway Harmoni menuju Juanda, effort mulai berasa medium. Walaupun napas masih terkontrol tapi kaki mulai agar panas juga. Area Calf yang saya khawatirkan menegang, so far masih belum menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Di rentang ini panitia sudah mulai menyediakan sponge berisi air dingin, tepat sekali yang saya butuhkan, langsung saya basahi leher dan punggung saya...brrrrrr... segar lagi rasanya. Setelah Istiqlal pun saya melewati seorang teman saya yang mengambil FM.

KM 15 - 21
The hell miles.... secara garis besar, rute nya sederhana aja, Monas puter balik di Bunderan HI dan balik ke Monas. Tapi iniiii...rasanya kaya ngga selesai-selesai! Seperti training saya sebelumnya, KM ini belum pernah saya lakukan, walaupun dalam sesi long run. Dan jujur, mental lumayan goyang.. antara ngga pede, sama emosi karena sudah berasa dekat finish.. Kaki pun jadi terasa wasted banget.
Kondisi ini makin diperparah dengan kehadiran side stich..! Sepertinya saya terlalu banyak minum Pocari ini..terpaksa saya turunkan pace sampai ke 6:30, dengan pertimbangan toh tadi sudah 2/3 rute saya diatas average pace. Setelah side stich mereda, saya pun berusaha menaikkan pace lagi, untungnya di KM akhir ini banyak sekali klub dan komunitas lari yang menjadi sukarela dan menyemangati kita. Beberapa kali mental teriak untuk jalan sebentar, namun tidak saya hiraukan. Ini adalah perjuangan kaki yang mulai lelah dan mental melewati KM akhir. Yang saya dahulukan adalah menenangkan mental saya, mencoba rileks, menikmati pemandangan & keramaian sekitar, which is worked well.

The final stretch, Monas sudah kelihatan, saya pun maksimalkan tenaga yang ada, sambil tetap menjaga agar ngga kebablasan dan collapse..

FINISH...!

Saya pun mempause jam GPS dan sesaat setelahnya tampil rekor Half Marathon baru yaitu 1:59:24!! Belum bisa berpikir jauh, saya segera mengambil pisang dan pocari untuk refreshment, lalu melakukan cold stretching. Calf dan paha saya sudah tegang ngga karuan..hehehee

Sisa hari itu pun saya habiskan dengan istri dan tidak memikirkan JakMar dulu. At least sampai official timing nya keluar.

Yang ditunggu akhirnya direlease, official timing Jakarta marathon saya:

Finish Time 1:59:47
Net Time 1:58:56

Mission accomplished.. training berbulan-bulan terbayar sudah.. Saya berhasil membuktikan kalau manusia bisa menembus batasan dirinya dengan cara yang tepat, dan bagi saya, itu adalah soal berlari.

Jakarta Marathon sudah saya amini sebagai race terakhir untuk 2015. Jadi ini akan menjadi bulan-bulan off season buat saya, dan akan saya manfaatkan untuk bulking dan strengthening fisik saya dulu.

Pain is temporary, pride is forever.






Read more ...

Long Run - Medium Effort 1:30:00

Tuesday, 29 September 2015



Salah satu sesi long run terakhir sebelum dinas kembali minggu ini. Saya belum menembus waktu 1:30:00 ini untuk mengkondisikan badan dengan durasi "kira-kira" segitu, karena target PB adalah sub-2.

Beberapa progress yang saya dapat dari sesi ini adalah, saya berhasil me-manage endurance saya dengan average heart rate pada zona Aerobic, kelihatannya jarang sekali menyentuh lower Treshold, dan pace average dibawah 6 min/km.

Dari perhitungan Race Calculator yang pernah saya lakukan, at least pace flat 5:40 harus bisa saya lalukan untuk sub...nearly 2:00:00

Well, masih ada minggu sesi training sebelum taper week untuk melihat sedekat apa saya dengan target PB Jakmar saya ini.

Read more ...

Road to Jakarta Marathon 2015 : the final month

Tuesday, 29 September 2015
sorry for not consistently updating the Blog... well.. training buat Jakarta Marathon jalan terus koq.

Beberapa highlight sejauh ini:

1. Sub-2 Half Marathon kelihatannya achievable.. mungkin yang masih jadi keraguan adalah faktor elevasi rutenya, dan panas mataharinyaaa

2. So far, stamina dan endurance sudah ok. Long run 1:30:00 dengan medium effort bisa dilakukan dengan baik. Saya bahkan bisa menjaga heart rate di zona Aerobic dengan pace dibawah 6:00 min/km

3. Sepatu baru...yaaayyyyy... Saucony Type A6.. the racing flat. Sepatu yang membuat race day seperti easy run...hahahaa (will be reviewed soon)

4. Saya mulai mencoba melakukan strength training untuk menguatkan core dan upper body saya. Kadang tangan tuh terasa pegel kalau lari kelamaan...

Apa lagi ya... nanti diupdate lagi deh...


Read more ...

Mengingat Independence Day Run 2014

Monday, 31 August 2015





Beberapa waktu yang lalu di halaman facebook Indorunners sempat ter-posting dari beberapa rekan-rekan mengenai pertanyaan seputar "apakah Independence Day Run" akan diadakan lagi tahun ini. Dan, hingga Agustus berakhir, kita semua melihat bahwa event tersebut kelihatannya tinggal kenangan.

Event IDR ini sendiri memang event yang menurut saya cukup unik dan membekas di hati kebanyakan recreational runner, termasuk saya. Unik, karena event ini gratis..totally free.. bahkan kita mendapatkan kaos yang menurut saya keren, dengan print logo Istana Negara dan Paspampres (lupa soalnya kaos saya hilang...hiks). Bahkan diakhir acara, pembagian pisang dan Pocari Sweat seperti tidak ada habis-habisnya! Membekas, karena mungkin ini adalah event lari pertama bagi beberapa orang, yang pada akhirnya menginsipirasi mereka untuk terus dan terus berlari untuk semakin sehat, semakin kencang, dan alasan baik lainnya. Dan saya termasuk di dalamnya.

Independence Day Run inilah turning point besar dalam kehidupan saya, dimana ternyata saya bisa menembus batas yang selama ini saya kira tidak mampu, bahwa manusia memang memiliki adrenaline yang bisa memacu semangat kita dalam beraktifitas. Masih teringat segar di ingatan saya saat saya dan puluhan ribu pelari lainnya mengantri di garis start dan kita menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan Istana Merdeka. Event ini benar-benar event yang menggambarkan bagaimana kita sebagai bangsa, bisa bersatu dan kompak di dalam nama olahraga lari.

Waktu itu, saya hanya lari bermodalkan sepasang sepatu LunarGlide 5, iphone dengan Nike+ diatas untuk merekam lari saya. Belum ada tuh yang namanya interval training, tempo interval atau entah apapun lagi jenis training yang ada. Saya memang berlatih untuk event itu dulu, masih teringat bahwa untuk bisa finish 48 menit bagi saya sudah prestasi sekali, dan ternyata saya bisa mencatat average pace dibawah 6:00 min/km! Sejak itu, saya tidak pernah berhenti berlari.

Secara pribadi, cukup disayangkan bahwa event ini tidak diadakan lagi tahun ini. Seharusnya Independence Day Run ini menjadi ritual tahunan, event wajib dalam menjelang hari Kemerdekaan. Karena saya yakin, saat event tersebut berlangsung, pada saat bendera start dinaikkan, banyak manusia-manusia Indonesia yang disadarkan bahwa merdeka adalah kebebasan diri seutuhnya, bebas dari batasan-batasan yang mengekang dirinya.

Because for every miles of the road you've ran, you are free
Read more ...

Road to Jakarta Marathon 2015 : Tempo Interval run (seru juga)

Wednesday, 26 August 2015
Jadi... setelah training saya kemarin, saya mulai berpikir... di HR zone mana seharusnya Half Marathon Race pace saya. Mulailah saya googling sana sini mencari referensi, mulai dari forum garmin, runners world dll. Hingga saya menemukan di beberapa forum terdapat kalimat yang sama yaitu McMillan Race Calculator.

Saya pun menemukan website yang dimaksud, yaitu www.mcmillanrunning.com. Pada website tersebut, kita dapat memasukkan race pace terakhir kita atau yang kita ketahui, kemudian memasukkan target next race time dan web akan memberikan average pace reccomendation...plus training pace !

Betul..training pace, mulai dari interval, tempo, recovery dll. Yang mencuri perhatian saya adalah istilah Tempo Inteval.. apa lagi ini??

Boleh dibilang, saya adalah speed freak. I love speed.. kalaupun saya mau beli sepeda nantinya, itu adalah sepeda balap, dan bukan sepeda gunung. Mungkin ini yang secara tidak sadar membuat saya menyukai jenis latihan interval yah. Rasanya kalau liat pace yang "minimal" tuh gimanaaa gitu. Disatu sisi, saya juga tau, speed work saja ngga cukup untuk target sub-2 HM saya nanti, makanya beberapa Tempo Run pun saya lakukan, bahkan yang terakhir sampai 13 KM.

Membaca Tempo Interval, koq kayanya enak juga nih, apalagi melihat rekomendasi pace-nya (untuk target saya) adalah 5:01 - 5:15 min/km..

Tempo Interval ini sendiri adalah jenis latihan dimana kita melatih badan untuk menuju ke lactate treshold limit namun dalam rentang interval. Pace untuk tempo interval lebih cepat dari tempo run. Formula tempo interval yang saya buat dan masukkan di Garmin Connect adalah

Warm up 10 menit
Tempo run 10 menit, pace 5:01 - 5:15 min/km
Recovery Interval 3 menit
Repetisi 3 kali
Cooling Down 10 menit

Off we go, rasanya memang lebih menyenangkan daripada tempo run, walaupun akhirnya koq rasanya harusnya repetisinya lebih banyak seharusnya. Anyway, ini kan percobaan pertama yah..


kalau dibandingkan dengan interval biasa, ini lebih menantang.. karena durasi 10 menit ini cukup nahan heart rate di zone Treshold. Sesi ini jadinya comfortably harder than tempo pace. Asik juga, karena disatu sisi, saya pun belajar menahan emosi dan slowing down , dan memotivasi kaki buat speeding up saat pace drop.

Sayangnya, saya sempat harus berhenti karena side-stich yang sudah ngga ketolongan. untung saya siapkan air minum saat latian ini..jarang-jarang.

So, tempo interval ini recommended buat yang mau melatih pace untuk lari jarak yang jauh, namun bertahap diselingi recovery. Bagi saya, manfaat dasar interval (baik interval standar maupun tempo interval ini) adalah melatih psikologis otak saya saat pace makin meningkat.

It's all about brain training!

Kedepannya, saya akan panjangkan durasinya dulu, baru menambah repetisinya sepertinya. Selamat mencoba dan #marilari
Read more ...